Info FKUIUncategorized

Karakteristik Subvarian BA.4 dan BA.5 Mirip Omicron BA.2, Pakar Jelaskan

#Liputanmedia

KOMPAS.com – Pakar dari Departemen Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof dr Amin Soebandrio, Sp.MK, PhD, menyebut subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki karakteristik yang mirip seperti keturunan Omicron sebelumnya yakni BA.2.

Dijelaskannya, varian Omicron memiliki garis keturunan atau subvarian di antaranya BA.1, BA.2, dan BA.2.12.1 serta yang saat ini mulai mendominasi adalah BA.4, dan BA.5.

“Ada beberapa mutasi yang menyebabkan dia punya sifat istimewa, sebagian besar (karakteristik) BA.4 dan BA.5 mirip BA.2,” ucap Amin dalam webinar Update Terkini Covid-19, Kamis (23/6/2022).

Meskipun mirip, lanjut dia, subvarian BA.4 dan BA.5 berbeda dengan BA.2 lantaran memiliki mutasi yang terjadi pada varian Delta. Ada dua tambahan mutasi pada BA.4 dan BA.5 di posisi receptor binding domain (RBD) — bagian yang melekat pada reseptor.

Karakteristik subvarian BA.4 dan BA.5 lainnya, yakni kedua varian tersebut mengandung substitusi asam amino L452R dalam protein spike RBD. Mutasi L452R inilah yang terdeteksi pada varian Delta. Sedangkan pada BA.2 tidak ditemukan mutasi tersebut.

Adapun subvarian Omicron BA.4 pertama kali ditemukan daerah Limpopo Afrika Selatan pada 10 Januari 2022. Sementara subvarian BA.5 ditemukan pada 25 Februari 2022 di KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

“Dan penyebarannya begitu cepat karena ternyata setelah diselidiki BA.4 dan BA.5 ditengarai menular lebih cepat,” ujar Amin.

“Omicron dibandingkan varian lain lebih cepat, ini (BA.4 dan BA.4) lebih cepat dari Omicron (sebelumnya). Kemungkinan dia berhasil lolos dari antibodi yang terbentuk dari vaksin ataupun infeksi sebelumnya,” sambung dia.

Masa inkubasi varian Omicron lebih cepat Selain soal karakteristik subvarian BA.4 dan BA.5, pada kesempatan yang sama, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K), menuturkan Omicron memiliki masa inkubasi lebih cepat sekitar satu sampai tiga hari.

Sehingga, gejala yang muncul pun biasanya butuh satu hingga dua hari setelah terpapar virus. Tak hanya itu saja, menurutnya hal tersebut juga membuat masa pemulihan lebih cepat. “Jadi memang dikatakan BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat, dibandingkan BA.1 dan BA.2. Tapi kita beruntung tingkat keparahannya di bawah Delta, tetapi (subvarian BA.4 dan BA.5) punya kemampuan escape immunity,” terang Erlina.

Prof Amin pun mengatakan hal senada mengenai subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang cenderung menyebabkan gejala lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya.

“Berita bagusnya BA.4 dan BA.5 tidak menunjukkan secara signifikan terhadap kasus yang berat. Bahkan banyak yang tanpa gejala,” ucap dia.

Meski begitu, kondisi ini justru bisa membahayakan jika orang yang tanpa gejala berkeliaran ke luar rumah tanpa menerapkan protokol kesehatan karena bisa menularkan virus kepada orang lain.

Prokes mencegah subvarian BA.4 dan BA.5  Seperti diketahui, Omicron BA.4 dan BA.5 disebut bisa meloloskan diri dari antibodi akibat vaksinasi maupun infeksi Covid-19 sebelumnya.

Maka, keduanya menekankan agar masyarakat melindungi diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan abai walaupun gejalanya ringan, namun ingat pada orang-orang tertentu ini mungkin tidak ringan. Contohnya pada lansia, pada orang dengan komorbid. Jadi tetap protokol kesehatannya kita tingkatkan dan kembali memakai masker di ruang terbuka,” jelas Erlina.

Sementara itu, Amin berkata bahwa pandemi belum selesai dan masyarakat tidak boleh menganggap situasi saat ini sudah memasuki endemi. Pasalnya virus corona masih bersirkulasi, terutama Omicron yang menjadi varian dominan di berbagai negara termasuk Indonesia.

“Mutasi bisa terjadi seterusnya, bisa tambah ringan tapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi varian yang lebih berat karena ada beberapa mekanisme mutasi. Kita tidak boleh abai karena pandemi belum selesai,” pungkasnya.

sumber berita: https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/23/200100223/karakteristik-subvarian-ba.4-dan-ba.5-mirip-omicron-ba.2-pakar-jelaskan?page=2