Tim Mahasiswa FKUI Raih Prestasi di Ajang MAJESTY 2018

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali meraih prestasi di olimpiade kedokteran berskala nasional. Kali ini tim mahasiswa FKUI berhasil meraih banyak kemenangan pada ajang bertajuk Muhammadiyah Jakarta Scientific Competition (MAJESTY) 2018 yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah Medical Researcher Community (M2RC), Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 26-29 Juli 2018 lalu.

Tahun ini, MAJESTY mengambil tema “Expanding The Possibilities of Women’s Health Care” dan diikuti oleh 101 peserta yang terbagi dalam 37 tim finalis dari 21 universitas di seluruh Indonesia. MAJESTY 2018 mempertandingkan lima kategori kompetisi yaitu Karya Tulis Ilmiah, Poster Ilmiah, Poster Publik, Esai Ilmiah dan Video Edukasi. Tim mahasiswa FKUI berhasil meraih lima prestasi dari tiga kategori yang mereka ikuti.

Pada kategori Karya Tulis Ilmiah, tim FKUI berhasil meraih dua gelar juara, yaitu sebagai Juara 2 atas nama Muhammad Habiburrahman (mahasiswa FKUI angkatan 2015) dan Haekal Ariq (FKUI 2015) dengan karya tulis mereka yang berjudul “Strategi Kombinasi Cisplatin bersama Grafen Oksida Tereduksi dan Nanopartikel Perak (RGO-AGNP) sebagai Tata Laksana Baru Menjanjikan Atasi Kanker Leher Rahim Manusia” serta Juara 3 atas nama Dela Ryana Swaraghany (FKUI 2015), Hanin (FKUI 2015), dan Ghafur Rasyid Arifin (FKUI 2015) dengan karya tulis berjudul “Penambahan Senyawa Flavonoid pada Poly (ADP-RIBOSE) Polymerase Inhibitor untuk Meningkatkan Sensitivitas Terapi Triple Negative Breast Cancer.”

Pada kategori Poster Ilmiah, FKUI juga meraih dua prestasi yaitu sebagai Juara 2 atas nama Dela Ryana Swaraghany (FKUI 2015), Hanin (FKUI 2015), dan Ghafur Rasyid Arifin (FKUI 2015) dengan judul poster ilmiah yang sama dengan karya tulis mereka, serta Juara 3 atas nama Muhammad Habiburrahman (FKUI 2015) dan M. Prasetio Wardoyo (FKUI 2015) dengan karya berjudul “Potensi Biomarker Protoonkogen Dek sebagai Metode Prognostik Baru Kanker Payudara Metastatik Fenotip Agresif.”

Terakhir, pada kategori Esai Ilmiah, Muhammad Faza Soelaeman (FKUI 2016) berhasil meraih prestasi sebagai Juara 2 atas karyanya yang berjudul “Konjugasi Oligonukleotida RNA Bispesifik (Aptamer) Penghambat CD44 dan EPCAM dengan Platinum-Based Drug sebagai Inovasi Kemoterapi Adjuvan Terkontrol Kanker Ovarium Epitelial.”

Salah satu anggota tim mahasiswa FKUI, Muhammad Habiburrahman, mengatakan bahwa melalui keikutsertaan mereka pada kompetisi tersebut dapat mengembangkan pengetahuan terbaru dalam dunia kedokteran.

“Melalui perlombaan seperti ini, kami sebagai mahasiswa dilatih untuk menemukan beragam gagasan baru terkait dunia kedokteran yang dapat kami tuangkan dalam berbagai bentuk karya ilmiah,” ujarnya.

Sementara itu anggota tim mahasiswa FKUI lainnya, Haekal Ariq, kepada Humas FKUI mengakatan bahwa untuk mencari gagasan baru saat mengikuti sebuah kompetisi ilmiah, bisa dilakukan dengan mengecek berbagai masalah kesehatan yang ada secara berkala dan kemudian mencari potensi penyelesaiannya di jurnal-jurnal.

“Pada saat menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah, junjung tinggi komitmen waktu saat menyelesaikan karya tersebut. Jangan lupa untuk memastikan semua komponennya sudah baik mulai dari gagasan hingga format yang akan disampaikan,” papar Haekal Ariq.

Selamat kepada para mahasiswa yang berhasil meraih prestasi. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika FKUI lainnya untuk selalu berkarya. Maju terus FKUI! (Humas FKUI)