The 2nd ICE on IMERI, Personalized Medicine: from Bench to Community

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Medical Research Unit (MRU) kembali menyelenggarakan kegiatan The 2nd Annual International Conference and Exhibition on Indonesian Medical Education and Research Institute (The 2nd ICE on IMERI) dengan tema “Personalized Medicine: from Bench to Community”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 8-9 November 2017 bertempat di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) FKUI.

Personalized medicine menurut National Institutes of Health (NIH) didefinisikan sebagai suatu pendekatan pengobatan dan pencegahan penyakit yang mempertimbangkan variasi individu dalam hal gen, lingkungan, serta gaya hidup. Metode ini diyakini dapat memungkinkan para dokter dan peneliti untuk memprediksi strategi pengobatan dan pencegahan suatu penyakit. Implementasi dari personalized medicine semakin menjanjikan seiring perkembangan teknologi sequencing. Perkembangan personalized medicine diharapkan dapat menjadi arah baru bagi upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Sederet nama besar, baik praktisi, akademisi dan peneliti dari dalam dan luar negeri, hadir sebagai pembicara dalam rangkaian simposium The 2nd ICE on IMERI. Antara lain Prof. Maria Yazdanbaskh (Leiden University Medical Center, Belanda); Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Pharm (University of California, Amerika); Prof. Masahiro Yamamoto (Osaka University, Jepang); Dr. Anuraj Shankar (Harvard School of Public Health, Amerika); Prof. Frans J Kok (Wageningen University, Belanda);  Jajah Fachiroh,S.P, M.Si, PhD (Universitas Gadjah Mada) dan dr. Fundy Sinar Ikrar Prihatanto, M. MedED (Universitas Airlangga).

Pembukaan kegiatan The 2nd ICE on IMERI diawali dengan sambutan dari Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKUI, Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K). Dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM(K). Kemudian dibuka dengan keynote lecture dari Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD.

Pada seremoni pembukaan The 2nd ICE on IMERI, diserahkan pula naskah “White Paper Konsorsium Biobank Indonesia” oleh Ketua Unit Biobank Riset FKUI-RSCM, dr. Endang SR. Hardjolukito, MS, SpPA(K) kepada Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD sebagai perwakilan Kemenristekdikti RI. Biobank merupakan organisasi/unit yang secara sistematik mengelola bahan biologik tersimpan (BBT) yang berasal dari manusia dan turunannya. Kegiatan biobank mengikuti peraturan-peraturan yang mencakup aspek etik, legal, standar sarana-prasarana, dan standar mutu.

Biobank riset menjadi penting bagi pengembangan riset bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia. Mengingat biobank merupakan sarana pengelola BBT yang bernilai ekonomi tinggi pada pemanfaatan secara benar, maka diperlukan acuan hukum untuk mengantisipasi bergabungnya Biobank Indonesia dalam jejaring biobank internasional. Melalui penyerahan naskah ini, diharapkan pemerintah Indonesia dapat segera menerbitkan undang-undang yang mengatur dan melindungi biobank riset di Indonesia.

FKUI sebagai salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, turut serta mengambil peran dalam membangun dan mengembangkan iklim risetnya. Kolaborasi riset lintas disiplin ilmu menjadi gerbong utama dalam memperkaya inovasi dalam bidang kesehatan. Penyelenggaraan The 2nd ICE on IMERI diharapkan dapat semakin mendorong para peneliti agar semakin aktif dalam melakukan riset sebagai komitmen bersama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. (Humas FKUI)