Teliti Upaya Deteksi Infeksi HPV pada Pasien HIV, Peneliti FKUI Raih Gelar Doktor

Infeksi human papillomavirus (HPV) sangat sering terjadi pada manusia dengan risiko sekitar 80%, yang terjadi pada saat pertama kali berhubungan seksual. Prevalensi HPV pada perempuan dengan human immunodeficiency virus (HIV) lebih tinggi dibandingkan pada perempuan tanpa HIV. Hal tersebut disebabkan karena HIV dan HPV masuk ke dalam tubuh dengan jalur penularan yang sama, yaitu melalui hubungan seksual tidak memakai pelindung dan berganti-ganti pasangan. Selain itu, infeksi HPV akan meningkat pada sistem imun yang rendah.

Sekitar 5-10% perempuan yang terinfeksi HPV dapat menjadi infeksi HPV persisten, serta mengarah ke keganasan akibat infeksi high risk HPV (HR-HPV). Di Indonesia, infeksi HPV dilaporkan menjadi penyebab terbanyak kanker serviks. Data menunjukkan bahwa sebanyak 40-45 perempuan di Indonesia terkena kanker serviks dan 20-25 di antaranya meninggal, dimana  62,5% terinfeksi HPV multi tipe dan 90% adalah HPV tipe 16.

Hingga saat ini, belum banyak data mengenai HPV dan HIV di Indonesia. Selain itu, mengingat tingginya risiko HPV yang dapat menyebabkan kanker, maka patogenesis HPV pada penderita HIV juga perlu diperhatikan lebih lanjut. Sayangnya, studi mengenai permasalahan tersebut masih sangat terbatas.

Beberapa studi pada HPV juga melibatkan sistem imun spesifik dan non sesifik. Studi membuktikan bahwa sistem yang berperan pertama kali dalam mengenali pathogen pada sistem imun nonspesifik adalah toll like receptor (TLR) pada sel dendritik. Adanya ekspresi TLR 7 dan 9 merupakan cara untuk mendeteksi virus, salah satunya untuk HPV. Selain itu, ekspresi TLR 7 dan 9 juga dapat digunakan untuk melihat peran dari sitokin inflamasi, yaitu sitokin interleukin 10 (IL-10) dan tumor necrosis alpha (TNF-α) pada sistem imun penderita HIV dan HIV koinfeksi HPV. Namun demikian, penelitian mengenai TLR pada HIV koinfeksi HPV belum banyak dilakukan di Indonesia.

Penelitian kemudian dilakukan oleh peneliti dari Program Doktor Ilmu Biomedik FKUI, dr. Haridana Indah Setiawati Mahdi, SpPD-KAI, dan hasil penelitian menemukan fakta bahwa terjadi peningkatan ekspresi TLR 7 sedangkan terjadi penurunan ekspersi TLR 9 pada pasein HIV terinfeksi HPV.

TLR 7 dan 9 adalah bagian dari sistem imun non spesifik yang merupakan sinyal utama jika terjadi infeksi yang masuk dalam tubuh dan ternyata dapat berfungsi dengan baik. Namun fungsi dari sistem imun spesifik yaitu petanda infeksi TNFα menurun berlawanan dengan IL-10 yang merupakan anti inflamasi yang meningkat.

Hal tersebut menunjukkan infeksi HPV tidak dapat dideteksi dengan baik oleh sistem kekebalan tubuh secara spesifik maupun nonspesifik. Untuk pencegahan kanker serviks, baik pada penderita HIV maupun bukan, sebaiknya dilakukan vaksinasi HPV dengan nano tipe (6,11,16,18,31,33, 45, 52, 58) yang akan beredar di Indonesia sehingga diharapkan akan mengurangi resiko terjadinya kanker serviks.

Hasil penelitian tersebut dipaparkan dr. Haridana Indah Setiawati Mahdi, SpPD-KAI, pada sidang promosi doktoralnya Selasa (18/12/2018) lalu di Auditorium Lt. 3, Tower Edukasi Gedung IMERI FKUI.

Disertasi berjudul “Respons Imun Sistemik dan Mukosa Serviks terhadap Infeksi Human Pappiloma Virus pada Perempuan dengan HIV (Peran Toll Like Receptor 7, 9, Tumor Necrosis Factor-α, dan Interleukin 10berhasil dipertanggung jawabkan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Prof. dr. Mohamad Sadikin, DSc dengan anggota tim penguji Prof Dr. dr. Andrijono, SpOG(K); Dra. Beti Ernawati Dewi, PhD; dan  Dr. dr. Sri Hartini, SpPK(K), MARS (Rumah Sakit Kanker Dharmais).

Di akhir sidang, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, selaku ketua sidang mengangkat dr. Haridana Indah Setiawati Mahdi, SpPD-KAI, sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI.

Hasil disertasi yang berhasil dipertahankan tersebut disusun di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI dan ko promotor Dr. dr. Indra Gusti Mansur, DHES, SpAnd dan Dr. dr. Budiman Bela, SpMK. Dalam sambutannya, promotor berharap akan ada penelitian lanjutan untuk menggali peran TLR 7 dalam upaya intervensi pencegahan HPV pada perempuan dengan HIV positif.

(Humas FKUI)