Teliti Metode Deteksi Dini Kanker Payudara, Mahasiswa FKUI Toreh Prestasi di Ukraina

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali menorehkan prestasi internasional. Adalah Adriana Viola Miranda, Mahasiswa FKUI angkatan 2016, yang berhasil meraih dua penghargaan bergengsi sebagai Juara 2 Oral Presentation bidang Oncology dan penghargaan sebagai Best Ambassador pada ajang Bukovinian International Medical Congress (BIMCO) 2018 yang diselenggarakan pada 4-6 April 2018 lalu di Chernivtsi, Ukraina.

BIMCO 2018, merupakan konferensi ilmiah yang diselenggarakan oleh Bukovinian State Medical University (BSMU). Mengangkat tema “Innovations and Prospects of Modern Medicine”, BIMCO 2018 mengundang mahasiswa kedokteran dan peneliti muda dari seluruh dunia untuk menjadi peserta, pada tahun ini peserta BIMCO 2018 mencapai sekitar 200 orang yang berasal dari berbagai negara.

Tahapan kompetisi BIMCO 2018 terbagi atas pendaftaran abstrak dan presentasi saat konferensi. Abstrak tersebut dikirim secara daring melalui formulir yang ada di laman situs resmi BIMCO. Penelitian yang boleh didaftarkan antara lain penelitian baru dan orisinal, telaah pustaka, dan laporan kasus. BIMCO menyeleksi dan memilih abstrak-abstrak yang masuk untuk dipresentasikan langsung di hadapan dewan juri saat konferensi. Terdapat 37 bidang sesuai tema abstrak masing-masing peserta.

Membanggakan, abstrak Adriana terpilih sebagai salah satu abstrak yang dipresentasikan di Ukraina. Adriana pun bertolak ke Ukraina untuk mempresentasikan abstrak dalam bidang Oncology tersebut. Presentasi dilakukan selama tujuh menit dan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh dewan juri, para staf pengajar BSMU, dan peserta BIMCO 2018 lainnya.

Hasilnya, Adriana diumumkan berhasil meraih Juara 2 Oral Presentation pada bidang Oncology dan dikukuhkan sebagai Best Ambassador BIMCO 2018. Penghargaan sebagai Best Ambassador BIMCO 2018 diraih atas kerja kerasnya sebagai Ambassador BIMCO sepanjang Desember 2017-April 2018. Adriana dianggap telah melakukan promosi acara BIMCO di Indonesia dengan sangat baik dan masif.

Pada konferensi tersebut, Adriana mempresentasikan telaah pustakanya yang berjudul “Evaluation of Circulating MiRNA Analysis: Potential Biomarker of Breast Cancer“. Telaah pustaka ini merupakan karya ilmiah yang Adriana susun bersama Afif Rasyad (FKUI 2016) dengan bimbingan dr. Dewi Friska, MKK, dan berhasil menjadi juara 1 di ajang Tanjungpura Medical Scientific Competition (TMSC) 2018, Maret lalu. Pada BIMCO 2018, Adriana membawakan kembali karya ilmiah tersebut, tentunya dengan berbagai pengembangan di dalamnya.

Penyakit kanker payudara menjadi fokus utama karya ini karena statistik menunjukkan bahwa kanker tersebut merupakan kanker penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Di sisi lain, metode deteksi dini yang ada saat ini masih kurang spesifik, kurang sensitif, dan masih bersifat invasif. Padahal, deteksi dini dapat mengurangi tingkat kematian akibat kanker payudara karena kematian biasanya terjadi di stadium akhir.

Hal lain yang juga penting adalah fakta bahwa deteksi biomarker sebagai metode deteksi dini sudah sering digunakan untuk berbagai penyakit. Namun, setelah diuji, biomarker yang ada tidak dapat digunakan untuk kanker payudara. MiRNA, atau microRNA, merupakan molekul di tubuh yang berperan dalam proses regulasi ekspresi protein. Molekul ini bersifat conserved (jarang berubah), stabil, dan resisten terhadap degradasi sehingga sering digunakan oleh peneliti sebagai biomarker berbagai penyakit. MiRNA yang Adriana pilih adalah miRNA sirkulasi karena pengambilannya yang tidak begitu bersifat invasif.

Dari hasil penelusuran pustaka, ditemukan bahwa metode deteksi miRNA sirkulasi benar dapat digunakan sebagai metode deteksi dini kanker payudara. Namun, masih terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan sebelum metode ini dapat diimplementasikan secara luas. Pada pembahasan telaah pustakanya, Adriana memberikan beberapa analisis untuk menjadikan metode deteksi dini tersebut dapat diimplementasikan secara luas.

“Saya berharap, metode tersebut dapat semakin digali potensinya dan diperbaiki kekurangannya sehingga dapat diimplementasikan secara luas di masyarakat secepatnya. Deteksi dini kanker payudara yang lebih sensitif, spesifik, dan akurat akan membuat kanker payudara yang mencapai stadium akhir berkurang sehingga dapat dilakukan tatalaksana yang lebih dini pada kanker payudara. Hasil akhirnya, angka kematian akibat kanker payudara bisa menurun,” ujar Adriana kepada Humas FKUI.

Selalu berani untuk mencoba adalah moto hidup yang dipegang oleh Adriana. “Menurut saya, perlombaan internasional sangat menambah wawasan dan koneksi dari berbagai belahan dunia, sayang sekali bila tidak pernah dirasakan. Jangan lupa juga untuk selalu belajar, berusaha, berdoa, dan pastinya doa restu orang tua dan orang sekitar kita, niscaya akan lebih mudah,” saran Adriana sembari menutup sesi wawancara.

Selamat untuk Adriana, semoga prestasi yang diraih dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi sivitas akademika FKUI lainnya. Maju terus FKUI! (Humas FKUI)