Suplemen Enzim Pankreas untuk Atasi Diare Persisten dengan Malnutrisi

Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa diare adalah salah satu penyebab utama malnutrisi dan penyebab kematian kedua tertinggi pada balita. Di Indonesia, angka kejadian tertinggi terjadi pada anak usia 6-11 bulan.

Malnutrisi atau kekurangan gizi banyak ditemukan pada anak dengan diare persisten, yaitu diare akibat infeksi dan berlangsung selama 14 hari atau lebih. Prevalensi malnutrisi pada anak Indonesia terus meningkat meski telah dilakukan berbagai upaya pencegahan. Malnutrisi pada usia dini berkaitan erat dengan perkembangan anak di kemudian hari.

Pankreas memegang peranan penting dalam sistem pencernaan. Sel asinar yang menyusun kelenjar eksokrin pankreas menyintesis dan menyekresi hampir semua enzim pencernaan yang penting untuk digesti nutrien. Gangguan pada pankreas dapat tidak bergejala, namun menyebabkan konsekuensi serius bagi tubuh karena bila nutrien tidak diserap dengan baik, maka dapat menyebabkan diare persisten, malnutrisi, dan gangguan tumbuh kembang.

Gangguan fungsi eksokrin pankreas menyebabkan makanan tidak dicerna dengan baik sehingga tidak dapat diserap. Pemberian terapi pengganti enzim pankreas (pancreatic enzyme replacement theraphy/PERT) diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah di tingkat yang lebih dini yaitu digesti makanan menjadi molekul yang mudah diserap usus.

Indonesia sebagai negara berkembang dengan angka malnutrisi yang terus meningkat memerlukan data akurat mengenai fungsi eksokrin pankreas pada anak dengan diare persisten dan malnutrisi. Bila ditemukan insufisiensi, perlu diketahui apakah pemberian suplementasi enzin pankreas dapat bermanfaat. Untuk itu, diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui fungsi eksokrin pankreas pada anak dengan diare persisten, juga untuk mengetahui manfaat suplementasi enzin pankreas terhadap anak yang mengalami insufisiensi.

Adalah dr. Ariani Dewi Widodo, SpA, seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang melakukan penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PERT dapat mempersingkat lama diare.

Hasil penelitian tersebut kemudian dipresentasikan dengan baik oleh dr. Ariani pada sidang promosi doktoralnya, Jumat (6/1) lalu di Ruang Kuliah Parasitologi FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Gangguan Fungsi Eksokrin Pankreas pada Anak dengan Diare Persisten dan Malnutrisi serta Pengaruh Suplementasi Enzim Pankreas terhadap Diare Persisten” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK; Dr. dr. Minarma Siagian, MS, AIF; dan Dr. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K) (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Ariani Dewi Widodo, SpA sebagai doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Dalam sambutannya promotor Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K) dan ko promotor Dr. dr. Ina S. Timan, SpPK(K) dan Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc berharap hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mempertajam deteksi dini dan menyempurnakan tata laksana diare persisten dan malnutrisi pada anak. (Humas FKUI)