Promosi Doktor Maria Ekawati

Promosi Doktor Maria Eka Watidr. Maria Ekawati, SpA meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Perubahan Ekspresi Protein Penaut Endotel Kapiler: Upaya untuk Memahami perubahan Permeabilitas Kapiler pada Bayi Prematur dengan Perdarahan Intraventrikel” pada sidang promosi doktoralnya yang berlangsung hari Selasa (15/9) lalu, bertempat di Ruang Senat Akademik Fakultas FKUI, Salemba, Jakarta. Disertasi tersebut dipertahankan dr. Maria dihadapan tim penguji yang diketuai oleh  dr. Achmad Aulia Jusuf, PhD dengan anggota tim penguji Dr. rer.physiol. Septelia Inawati Wanandi; dr. Radiana Dewayani Antarianto, PhD; dan dr. Setiadewi Lusyati, SpA(K), PhD (RSIA Harapan Kita).

Dalam disertasinya, dr. Maria menjelaskan bahwa angka kejadian dan kematian bayi prematur saat ini masih cukup tinggi. Indonesia termasuk satu dari sebelas negara yang memiliki angka kelahiran lebih dari rerata tiap Negara, yaitu sekitar 15%. Prematuritas merupakan penyebab utama kematian bayi dalam bulan pertama kehidupan. Laporan UNICEF pada 2014 menyatakan bahwa angka neonatus (bayi baru lahir hingga usia 28 hari) sudah mengalami penurunan. Namun penyebab utama kematian pada neonatus tetaplah karena prematuritas. Sebagian bayi yang bertahan hidup dapat mengalami kecacatan sepanjang hidup seperti palsi serebri, gangguan intelektual, penyakit paru kronik, gangguan penglihatan dan pendengaran, sehingga menimbulkan masalah bagi keluarga dan masyarakat disekitarnya.

Hipoksia plasenta pada bayi prematur menghasilkan radikal bebas yang merusak makromolekul, termasuk protein penaut antar sel endotel lapisan endotel kapiler plasenta, sehingga mengubah ekspresinya dan menimbulkan perubahan permeabilitas lapisan endotel. Perubahan ekspresi protein penaut ini diharapkan terjadi pada lapisan endotel kapiler otak, yang menyebabkan perdarahan intraventrikel.

Plasenta adalah organ multifungsi yang menghantarkan nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh fetus (janin). Hantaran ini dilakukan melalui sirkulasi materno fetal, melalui sawar yang disebut sawar maternofetal. Sawar maternofetal seperti halnya sawar darah otak, terdiri dari beberapa lapisan, yaitu satu sinsitiotrofoblas, sitotrofoblas, jaringan ikat yang berasal dari mesoderm, sitotrofoblas dan kapiler dengan satu lapisan endotel kapiler.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dr. Maria mencoba mempelajari kerusakan pada lapisan endotel plasenta karena hipoksia dan melihat apakah ada hubungannya dengan perubahan permeabilitas kapiler pada bayi premature yang mengalami hipoksia.

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, Sp.ParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Maria Ekawati, SpA sebagai doktor dalam bidang Ilmu Biomedik. Turut hadir pada sidang promosi tersebut dr. Budi Satriyo Utomo, SpKFR, MARS, Kepala RS dr. Suyoto Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan sebagai institusi asal promovendus. Disertasi yang disusun dengan bimbingan promotor Prof. dr. Mohamad Sadikin, DSc dan ko promotor Prof. Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, MS dan Dr. dr. Nani Dharmasetiawani, SpA(K) (RSIA Budi Kemuliaan) ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran lebih lanjut mengenai bahaya kelahiran prematur. (Mel/Die)