Potensi Sekretom Sel Punca Mesenkimal sebagai Terapi Kanker Payudara

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama penyebab kematian akibat kanker pada wanita. Kematian akibat kanker payudara umumnya terjadi akibat kegagalan terapi karena 85% pasien datang sudah dalam stadium lanjut. Keterlambatan ini diantaranya disebabkan masih sulitnya untuk mendeteksi keberadaan sel kanker di dalam tubuh seseorang.

Saat ini, selain sel kanker, dapat diketahui juga keberadaan sel induk kanker yang disebut sel punca kanker (Cancer Stem Cells/CSCs). Sel punca kanker ini dinyatakan sebagai sel yang dapat memulai pertumbuhan kanker dan menjadi penyebab penyebaran kanker ke tempat lainnya di dalam tubuh (metastasis). Keberadaan CSCs menimbulkan kesulitan dalam terapi kanker karena CSCs lebih kebal terhadap terapi radiasi maupun kemoterapi. Dengan demikian, CSCs dapat menyebabkan kegagalan terapi dan kekambuhan penyakit kanker. Untuk mempertahankan keberadaannya, CSCs berhubungan timbal balik dengan lingkungan disekitarnya yang dinamakan lingkungan mikro kanker. Lingkungan mikro kanker memiliki komposisi yang khusus dan sesuai untuk tempat berdiamnya CSCs, di antaranya adalah konsentrasi oksigen yang rendah, dan adanya faktor pertumbuhan yang mempertahankan bahkan meningkatkan keganasan CSCs.

Pada lingkungan sel normal di seluruh tubuh telah diketahui tentang keberadaan sel induk atau sel punca normal yang berfungsi memperbaiki/mengganti jaringan tubuh yang rusak. Sel punca normal pada jaringan tubuh ini dinamakan sel punca mesenkimal (SPM). Seperti halnya CSCs, maka SPM juga berinteraksi timbal balik dengan lingkungan mikro disekitarnya untuk tumbuh serta mempertahankan keberadaannya. Saat ini SPM serta faktor alami yang dihasilkannya telah banyak digunakan pada berbagai terapi dengan tujuan kecantikan hingga anti penuaan. Akan tetapi dibalik manfaat terapi menggunakan SPM maupun faktor pertumbuhan yang dihasilkannya, kekhawatiran muncul karena adanya kesamaan antara faktor yang dihasilkan dan digunakan oleh SPM dan CSCs. Karena ini berarti faktor yang dihasilkan oleh SPM normal dan diberikan untuk tujuan terapi kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh CSCs untuk tumbuh dan meningkatkan tingkat keganasannya.

Untuk membuktikan hal ini dan dilandasi oleh kepedulian akan keamanan pemanfaatan SPM khususnya faktor pertumbuhan yang dihasilkannya, maka dilakukan penelitian guna menilai pengaruh dari pemberian faktor yang dihasilkan SPM terhadap keganasan dari sel punca kanker payudara. SPM yang digunakan berasal dari jaringan lemak/adipose stem cells (ASCs) dan tali pusat/umbilical cord stem cells (UCSCs) yang diberikan kepada CSCs payudara. Pemilihan ASCs dan UCSCs adalah karena kedua jenis sel ini sudah dimanfaatkan pada berbagai terapi, relatif lebih mudah didapat dan tidak menimbulkan permasalahan etika.

Penelitian dilakukan oleh seorang peneliti FKUI, dr. Purnamawati, M.Biomed, sebagai karya disertasinya. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi dari faktor yang dihasilkan oleh SPM dari lemak maupun tali pusat dalam meningkatkan keganasan dari sel punca kanker payudara. Oleh karena itu, terapi yang memanfaatkan SPM maupun faktor pertumbuhan yang dihasilkannya, sebaiknya dilakukan dengan penuh kewaspadaan dan mempertimbangkan faktor keamanan serta risiko yang mungkin dapat terjadi.

Pemaparan penelitian tersebut kemudian dipresentasikan oleh dr. Purnamawati pada sidang disertasi doktoralnya, Selasa (9/1) di Ruang Auditorium Lt. 3 Gedung IMERI FKUI, Salemba. Disertasi berjudul “Efek Sekretom Sel Punca Mesenkimal Asal Jaringan Lemak dan Tali Pusat terhadap Agresivitas Sel Punca Kanker Payudara” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dr. Melva Louisa, S.Si, M. Biomed dengan anggota tim penguji dr. Isabella Kurnia Liem, M. Biomed, PhD; Dr. dr. Erwin Danil Julian, SpB(K)Onk; dan Yuyun Kusnadi, PhD (Stem Cell and Cancer Institute).

DI akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Purnamawati, M.Biomed, sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Promotor Prof. dr. Jeanne Adiwinata Pawitan, MS, PhD dan ko promotor Dr.rer.physiol. Septelia Inawati Wanandi dan Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM, berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan khususnya dalam pemanfaatan sekretom dari sel punca mesenkimal asal jaringan lemak dan tali pusat pada berbagai terapi berbasiskan seluler. (Humas FKUI)