Peran CD8+ sebagai Prediktor Invasi Parametrium dan Metastasis pada Kanker Serviks Stadium Awal

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kembali menambah panjang daftar penerima gelar doktor. Selasa (4/4) lalu, FKUI mengangkat dr. Lilis, SpPA, M.Kes sebagai doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peran Faktor Inflamasi Kronis dan Lingkungan Mikro Tumor di Stroma Peritumor dan Hubungannya dengan Invasi Parametrium dan Metastasis KGB pada Karsinoma Sel Skuamosa Serviks Stadium IB-IIA”. Disertasi tersebut dipertanggung jawabkan dengan baik di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dr. dr. Laila Nuranna, SpOG(K) dengan anggota tim penguji Prof. dr. Mohammad Sadikin, DSc; Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; Dr. dr. Alida Harahap, SpPK(K) dan dr. Bethy S. Hernowo, SpPA(K), PhD (Universitas Padjajaran).

Kanker serviks masih menjadi masalah besar kesehatan di Indonesia. Angka kejadian dan kematian pada penderita reproduktif tercatat masih tinggi. Karsinoma sel skuamosa (KSS) merupakan jenis dan penyebab kematian terbanyak dari kanker serviks.

Etiologi utama KSS disebabkan oleh infeksi HPV. Akan tetapi infeksi HPV saja tidak adekuat untuk dapat menyebabkan keganasan. Salah satu ko-faktor yang berperan dalam menyebabkan kanker serviks adalah sistem imun. Peran sistem imun amat penting dalam proses terjadinya KSS. Penelitian pada hewan coba membuktikan bahwa sel-sel imun pada respons inflamasi masih bersifat anti-tumor. Namun peran sel imun ini dapat ditekan oleh komponen lingkungan mikro tumor (LMT). Komponen LMT selain sel imun adalah stroma. Salah satu sel stroma yang mengalami perubahan terkait sel kanker adalah CAF yaitu sel fibroblast yang teraktivasi, mempunyai fenotip miofibroblas, dan dapat mengekspresikan α-smooth mucle actin (α-SMA).

Sebuah penelitian mengidentifikasi faktor risiko yang terkait prognosis pasien kanker serviks stadium IA-IIB dengan kelenjar getah bening (KGB) positif adalah invasi parametrium. Tidak mudah untuk mendeteksi metastasis KGB maupun invasi parametrium pada stadium awal. Tambahan terapi diperlukan pada pasien KSS serviks stadium awal yang disertai dengan metastasis KGB maupun invasi parametrium. Metastasis merupakan karakteristik sel kanker untuk bermigrasi dari tumor primer. Saat ini belum ada hasil penelitian yang cukup memuaskan untuk menemukan penanda (biomarker) yang cukup akurat untuk memprediksi invasi parametrium maupun metastasis ke KGB pada KSS serviks tahap pre-operasi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian untuk mengekplorasi faktor risiko inflamasi dan LMT sebagai faktor prediksi invasi parametrium dan metastasis pada KGB pelvis.

Penelitian kemudian dilakukan oleh dr. Lilis sebagai penelitian disertasinya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penanda CD8+ berpotensi sebagai faktor prediksi terhadap kejadian invasi parametrium. Faktor respons inflamasi kronis dari LMT tidak terbukti lebih tinggi pada KSS serviks yang disertai invasi parametrium dan metastasis KGB.

Pemaparan disertasi ini mengantarkan dr. Lilis meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang, memberikan apresiasi terbaiknya kepada Lilis. Promotor Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K) dan ko promotor dr. Nurjati Chairani Siregar, MS, PhD, SpPA(K) berharap hasil penelitian ini dapat meningkatkan penatalaksanaan KSS serviks stadium awal sehingga dapat meningkatkan probabilitas kelangsungan hidup dan menurunkan morbiditas. (Humas FKUI)