Pentingnya Kombinasi Asupan Buah dan Sayur pada Remaja

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengangkat Hera Nurlita, S.Sit, MSc sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Gizi setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Penelitian Eksplorasi untuk Menyusun Model Rekomendasi Asupan Buah dan Sayur pada Remaja Putri di Indonesia” pada Jumat (13/1) lalu di  Ruang Kuliah Parasitologi, FKUI Salemba, Jakarta.

Disertasi tersebut berhasil dipertanggung jawabkan dengan baik di hadapan tim penguji yang diketuai oleh dr. Rina Agustina, MSc, PhD dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI); Ir. Budi Setiawan, MSc, PhD (Institut Pertanian Bogor); Ir. Ahmad Dimyati, MS, PhD (Kemenristekdikti RI); Ir. Helda Khusun, MSc, PhD (SEAMEO RECFON) dan Sugeng Eko Irianto, MS, PhD (Persatuan Ahli Gizi Indonesia).

Disertasi Hera, menyoroti permasalahan kurangnya asupan sayur dan buah pada remaja di Indonesia. Dewasa ini, Indonesia menghadapi beban ganda penyakit dan malnutrisi. Selain makin berkembangnya penyakit menular, gizi kurang juga masih memiliki angka yang cukup tinggi. Kekurangan zat-zat gizi salah satunya ditunjukkan dengan proporsi stunting pada remaja usia 13-15 tahun selama tiga tahun terakhir. Sementara itu, remaja usia 13-15 tahun juga mengalami kenaikan angka kelebihan berat badan.

Dalam teori transisi gizi, pola makan merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, faktor risiko signifikan penyebab penyakit kronis dan kegemukan berhubungan dengan gaya hidup santai dan konsumsi makanan tidak sehat, seperti rendahnya konsumsi buah dan sayur, tingginya asupan lemak jenuh, gula dan makanan tinggi kalori, serta konsumsi alkohol dan rokok. Salah satu cara terbaik mencegah penyakit dan kegemukan adalah dengan menggerakkan individu, keluarga, serta komunitas untuk mengadopsi gaya hidup sehat termasuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan konsumsi makanan yang sehat terutama buah dan sayur.

Sayangnya, konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih sangat rendah dan jauh dari rekomendasi asupan minimal buah dan sayur sebesar 400 gram per hari. Sebuah data menyebutkan bahwa konsumsi harian buah dan sayur masyarakat Indonesia hanya 57,1 gram dan 33,5 gram. Pada remaja, pemilihan makanan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti rasa, preferensi, kelezatan, kebiasaan makan orang tua dan keluarga, ketersediaan, keterjangkauan, dan daya terima. Konsumsi buah dan sayur pada remaja dapat berdampak baik bagi kesehatan di masa dewasa.

berlatar belakang permasalahan tersebut, sebuah strategi dibutuhkan untuk menghasilkan anjuran buah dan sayur berdasarkan bukti ilmiah dan memiliki dampak yang jelas untuk memberikan arahan rekomendasi konsumsi buah dan sayur pada remaja.

Penelitian kemudian dilakukan untuk mendapatkan sebuah model kombinasi buah dan sayur sesuai rekomendasi yang dapat diterima oleh pola konsumsi remaja. Hera melakukan empat tahap penelitian. Di akhir penelitian, didapatkan kombinasi buah dan sayur dengan jambu, manggis atau mangga, jagung muda, bayam, tomat, wortel dan buncis sebagai kombinasi buah dan sayur dengan daya terima terbaik.

Pemaparan disertasi ini mengantarkan Hera meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Gizi di FKUI. Prof. dr. Pratiwi Pudjilestasi Sudarmono, SpMK(K), PhD, selaku ketua sidang, memberikan apresiasi terbaiknya kepada Hera. Promotor dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOk, PhD dan ko promotor Ir. Siti Muslimatun, MSc, PhD (Indonesia International Institute of Life Sciences) dan Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K) berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pemenuhan konsumsi makanan yang memenuhi rekomendasi gizi bagi masyarakat, khususnya remaja. (Humas FKUI)