Pengembangan Model Pelayanan Terpadu dan Bermutu bagi Pasien Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memisahkan mana yang nyata dan tidak (halusinasi, waham), tidak merasa dirinya sakit, mengalami penurunan inisiatif, motivasi, serta kemampuan berpikir, yang mengakibatkan penurunan fungsi kehidupan sehari-hari.

Kondisi ini diperberat dengan tingginya kerentanan orang dengan gangguan skizofrenia (ODS) untuk mengalami berbagai masalah kesehatan fisis. Salah satu penyebab kematian terbesar terkait penyakit fisis pada ODS adalah risiko kardiometabolik, seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, dan kegemukan. Namun, meskipun masalah ini besar, hanya 6,8% di antaranya yang mendapatkan tata laksana untuk kedua masalah kesehatan tersebut.

Rendahnya angka cakupan tersebut terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan ODS dan keluarga, serta tenaga kesehatan, baik selaku penyedia layanan maupun pengambil kebijakan, tentang risiko kardiometabolik pada ODS. Kendala lain untuk mengakses layanan yaitu biaya transportasi untuk pergi ke pusat pelayanan, terlebih bila ODS dan keluarganya harus datang berulang kali.

Oleh karena itu, ODS dan keluarga mengharapkan agar layanan yang diberikan dapat dilakukan secara terpadu di fasilitas yang terjangkau yaitu di layanan kesehatan primer.

Dengan mempertimbangkan kesenjangan antara kemampuan pasien dan potensi sistem layanan kesehatan yang sebenarnya dapat dimanfaatkan, maka dirasa perlu untuk mengembangkan model layanan terpadu untuk ODS disertai risiko kardiometabolik. Berdasarkan potensi sistem layanan kesehatan yang ada, maka perlu dicari model layanan terpadu yang paling sesuai, mampu laksana, dapat diterima dan tenaga kesehatan bersedia untuk melanjutkan manajemen terpadu tersebut.

Penelitian untuk mendapatkan model pelayanan terpadu dan bermutu bagi pasien ODS dilakukan oleh staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr. Hervita Diatri, SpKJ(K), sebagai karya disertasi. Penelitian menggunakan model pengembangan sistem spiral yang mengikuti tiga tahap action research. Model layanan terpadu yang dikembangkan kemudian diujicobakan dan dinilai secara kuantitatif dan kualitatif di tahap kedua dan dievaluasi di tahap ketiga.

Hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh dr. Hervita Diatri, SpKJ(K) pada sidang promosi doktornya, Rabu (4/7) lalu di Ruang Auditorium Lt. 3 Gedung IMERI-FKUI, Salemba. Disertasi berjudul “Pengembangan Model Layanan Terpadu bagi Orang dengan Skizofrenia (ODS) yang Memiliki Risiko Kardiometabolik di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji.

Bertindak selaku ketua tim penguji Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD; dr. Muchtaruddin Mansyur, SpOk, PhD; Dr. dr. Ermita Isfandiary Ibrahim Ilyas, MS; dan Prof. Dr. dr. Tuti Wahmurti A. Sapiie, SpKJ(K) (Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran)

Di akhir sidang, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), selaku ketua sidang mengangkat dr. Hervita Diatri, SpKJ(K) sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Dr. dr. Martina W. Nasrun, SpKJ(K) dan ko promotor Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K) dan Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc berharap hasil penelitian ini dapat menjadi cikal bakal pengembangan sistem kesehatan yang lebih menjawab kebutuhan, terstandar, teruji, dan mudah diakses sesuai dengan rencana pengembangan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mengembangkan layanan kesehatan terpadu bagi ODS disertai risiko kardiometabolik, merupakan salah satu upaya perlindungan pemerintah bagi kelompok disabilitas mental. Terlebih karena upaya ini akan mendukung pelaksanaan 3 dari 12 standar kesehatan dalam PP No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal terkait upaya eliminasi masalah tekanan darah tinggi, kencing manis, dan gangguan jiwa berat (skizofrenia) di Indonesia. (Humas FKUI)