Mahasiswa PPDS FKUI Raih Prestasi di Singapura

Mahasiswa peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Kevin Triangto, menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan “Best Poster – ASEAN Stroke Trainee Award” dalam ajang The 17th Singapore International Stroke Conference yang diselenggarakan pada tanggal 4-6 Oktober 2018 di Academia, Singapore General Hospital, Singapura.

The 17th Singapore International Stroke Conference adalah simposium internasional dua tahunan yang diadakan oleh National Neuroscience Institute, SingHealth, Singapore General Hospital, bekerjasama dengan beberapa institusi lain seperti Clinical Neuroscience Society Singapore dan Singapore National Stroke Association yang  membahas mengenai penanganan multidisipliner dari penyakit stroke, khususnya di Asia Tenggara.

Seperti simposium pada umumnya, The 17th Singapore International Stroke Conference juga membuka kompetisi poster ilmiah yang bertemakan “Pushing the Frontiers” untuk berbagai aspek tatalaksana komprehensif dari stroke.

Dokter Kevin turut serta dalam kompetisi kategori Stroke Neurorehabilitation dengan mengirimkan poster hasil penelitiannya yang berjudul “A Cross Sectional Observation on Factors Affecting Gait Turning Patterns in Stroke Patients”. Poster tersebut merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang dibuatnya di bawah bimbingan Dr. dr. Widjajalaksmi, Sp.KFR(K), MSc dari Departemen Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM dan Dr. dr. Salim Harris, Sp.S(K), FICA dari Departemen Ilmu Saraf FKUI-RSCM.

Abstrak dr. Kevin kemudian terpilih masuk 20 besar abstrak terbaik dan berhak untuk dipresentasikan pada acara 17th SISC 2018. Sangat membanggakan, karena diakhir acara nama dr. Kevin diumumkan sebagai salah satu peraih “ASEAN Stroke Trainee Award”.

Penelitian dr. Kevin mengupas tentang fungsi berjalan yang merupakan salah satu aspek yang menjadi disabilitas utama pada stroke. Latihan yang difokuskan pada berjalan lurus akan memberikan efek positif pada fungsi berjalan. Namun penting diingat bahwa kemampuan dan pola berputar saat berjalan sering kali terganggu pada kondisi stroke, sehingga meningkatkan risiko jatuh.

Untuk pemeriksaan kemampuan berputar, dapat digunakan uji Time Up and Go, sebuah uji sederhana yang dapat melihat kemampuan multitasking dari seorang pasien stroke. Penelitian ini telah menggambarkan bahwa pasien stroke akan menggunakan 3 atau lebih langkah saat melakukan perputaran, dan waktu diatas 1400 millisecond, yang secara signifikan lebih tinggi ketika dibandingkan dengan kontrol dewasa sehat.

Lebih jauh kepada Humas FKUI, dr. Kevin mengatakan bahwa pola berputar dan kemampuan seorang pasien pasca stroke akan dipengaruhi oleh beberapa aspek, dimulai dari kognisi, persepsi visuospasial, fungsi sensoris pada tungkai, kekuatan otot, lingkup gerak sendi, stabilitas berdiri pada satu kaki, ketahanan kardiorespirasi dan juga koordinasi.

“Pemulihan dari kemampuan berputar pada pasien akan menunjukkan pola penyembuhan motorik, yang tentunya akan berbeda pada setiap orang dan membutuhkan tatalaksana yang bersifat tailor-made. Sehingga, dengan meningkatkan kemampuan berputar akan dapat menurunkan risiko jatuh, meningkatkan kepercayaan diri, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas dari fungsi berjalan,” ujar dr. Kevin. “Deteksi kelainan fungsi akan selalu menjadi pintu gerbang utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien,” tutupnya.

Gangguan pola berjalan pada pasien stroke merupakan komponen disabilitas utama yang sering dikeluhkan. Dokter Kevin berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, khususnya pada pasien penderita stroke.

Untuk meningkatkan kualitas hidup dari para pasien, akan dibutuhkan sebuah tatalaksana komprehensif, yang dikemas sebagai program neurorehabilitasi pada stroke. Selain kelainan neurologis pada stroke, penting diingat bahwa motivasi pasien, peran keluarga, pelaku rawat, dan kepatuhan terhadap program akan menjadi penentu kesuksesan dari upaya pemulihan motorik pada pasien stroke.

(Humas FKUI)