Hiperglikemia Saat Masuk Rawat terhadap Kejadian Major Adverse Cardiac Event pada Pasien Sindrom Koroner Akut

Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan komplikasi akhir proses aterosklerosis pada pembuluh arteri jantung. Aterosklerosis merupakan proses peradangan menahun di pembuluh arteri yang melibatkan proses imun, sistem pembekuan darah dan sel endotel pembuluh arteri. Proses aterosklerosis diawali oleh penimbunan kolesterol jahat pada dinding pembuluh arteri yang menyebabkan penyempitan ruang di dalam pembuluh arteri. Pecahnya benjolan aterosklerosis di pembuluh arteri jantung yang disertai penggumpalan trombosit dan  pembekuan darah, merupakan mekanisme utama dari terjadinya SKA.

SKA adalah penyebab utama kematian pada penyakit pembuluh arteri jantung. Angka kematian yang disebabkan oleh SKA sebesar 30% dalam 24 jam pertama. Angka kematian yang tinggi pada SKA terkait dengan kejadian major adverse cardiac events (MACE), yang meliputi: kematian, gagal jantung, kematian otot jantung, gangguan irama jantung yang berat, atau strok.

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara kejadian MACE pada pasien SKA dengan konsentrasi gula darah yang tinggi saat masuk rawat rumah sakit, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu faktor prakiraan  mandiri untuk kejadian MACE selama perawatan. Faktor-faktor klinis lain yang dilaporkan sebagai prediktor kejadian MACE pada pasien SKA adalah lama menyandang DM, konsentrasi HbA1C, hipertensi, penurunan fungsi ginjal, dan luas infark.

Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan penelitian untuk menganalisis peran hiperglikemia saat masuk rawat, inflamasi, dan cedera endotel terhadap MACE pada pasien SKA. Penelitian kemudian dilakukan oleh staf pengajar FKUI, dr. Suharko Soebardi, SpPD-KEMD, sebagai penelitian disertasinya. Dalam penelitian tersebut, dr. Soeharko melihat pengaruh konsentrasi gula darah yang tinggi saat masuk rawat terhadap kejadian MACE pada SKA dengan menelaah jalur peradangan dan cedera sel endotel.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar gula darah yang tinggi saat masuk rawat dengan kejadian MACE pada pasien SKA, namun ditemukan bahwa konsentrasi IL-10 pada kelompok MACE lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kelompok bukan MACE. Konsentrasi sdc-1 juga diketahui meningkat bermakna pada pasien dengan konsentrasi gula darah yang tinggi, dibandingkan dengan yang normal. Selain itu, luas kematian otot jantung dan rerata konsentrasi gula darah selama perawatan dan awitan SKA, dapat dikaitkan dengan kejadian MACE pada SKA.

Pemaparan hasil  penelitian tersebut dipresentasikan oleh dr. Suharko pada sidang promosi doktoralnya, Senin (8/1) lalu di Ruang Teaching Theatre Lt. 6, Gedung IMERI-FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Pengaruh Hiperglikemia Saat Masuk Rawat terhadap Kejadian Major Adverse Cardiac Event (MACE) pada Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA): Telaah terhadap Jalur Cedera Vaskular dan Inflamasi” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak sebagai ketua tim penguji, Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD; Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI; Prof. dr. Rahajuningsih Dharma, SpPK(K), DSc, FACT; Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; dan Dr. dr. Hikmat Permana, SpPD-KEMD (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS. SpParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Suharko Soebardi, SpPD-KEMD sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Dr. dr. Iman Subekti, SpPD-KEMD dan ko-promotor Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD-KKV, FINASIM, FACC berharap hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengendalian konsentrasi glukosa darah pada pasien SKA dan dapat menjadi model untuk memprediksi kejadian MACE pada pasien SKA dalam praktik sehari-hari. (Humas FKUI)