Efektivitas TWBC pada Proteksi Miokardium saat Operasi Jantung

Proteksi miokardium memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan operasi. Cairan kardioplegia digunakan sebagai salah satu cara untuk memproteksi miokardium selama jantung dalam keadaan diam. Jantung mengalami cedera reperfusi saat klem silang aorta dilepas dan darah mengalir kembali ke koroner.

Salah satu cairan kardioplegia yang sering digunakan untuk operasi jantung kompleks adalah cairan kardioplegia histidine-tyrptophan-ketoglutarate (HTK). Sifat cairan HTK ini adalah cairan kardioplegia kristaloid intraselular. Untuk meningkatkan daya proteksi cairan kristaloid dilakukan penambahan terminal warm blood cardioplegia (TWBC) sebelum klem silang aorta dilepas. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan efektivitas penambahan TWBC pada operasi jantung kompleks yang menggunakan kardioplegia HTK. Untuk itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui efektivitas penambahan TWBC dalam penggunaan cairan kardioplegia HTK dalam memproteksi miokardium.

Penelitian kemudian dilakukan oleh dr. Pribadi Wiranda Busro, SpBTKV, sebagai penelitian disertasinya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan TWBC tidak memperbaiki luaran klinis ataupun sekunder pasca operasi. Namun, pemberian TWBC dapat mengurangi terjadinya aritmia pasca klem silang aorta dilepas.

Hasil  penelitian tersebut dipresentasikan dengan baik oleh dr. Pribadi pada sidang promosi doktoralnya, Senin (10/7) lalu di Auditorium Lt.3, IMERI-FKUI, Salemba. Disertasi berjudul “Peran Terminal Warm Blood Cardioplegia dalam Proteksi Miokard pada Penggunaan Cairan Kardioplegia Histidine-Tryptophan-Ketoglutarate untuk Operasi Jantung Bawaan Kompleks” berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. Mohamad Sadikin, DSc; dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD; dan Dr. dr. Cindy Elfira Boom, SpAn, KAKV, KAP (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK selaku ketua sidang mengangkat dr. Pribadi Wiranda Busro, SpBTKV, sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Dalam sambutannya promotor Prof. Dr. dr. Sudigdo Sastroasmoro, SpA(K) dan ko-promotor Dr. dr. Jusuf Rachmat, SpBTKV(K), MARS dan Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K) berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan tata laksana baru di bidang bedah jantung terbuka pada operasi penyakit jantung bawaan kompleks. (Humas FKUI)