Alumni FKUI Terima Penghargaan Ten Outstanding Young Person Award 2018

Dr. Gede Yuda Sugiarta, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 2018 menerima penghargaan Ten Outstanding Young Person Award (TOYP) 2018 dalam kategori Medical Innovation dari Junior Chamber International (JCI) Chapter Jayakarta.

 Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Senate President JCI Indonesia, Aldo Tobing pada Sabtu (4/8/2018) lalu di Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Jakarta. Turut hadir pada malam penganugerahan tersebut, Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR RI, Muhammad Rizal; Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, B.A., MBA; staf khusus Menteri Koperasi dan UKM, Agus Muharram; National President JCI Indonesia, Zulfikar Priyatna; dan Local President JCI Jayakarta Victor Oscar.

TOYP merupakan sebuah ajang pemberian penghargaan kepada sepuluh pemuda pemudi pilihan di Indonesia yang berprestasi dalam bidang yang mereka tekuni hingga ke jenjang internasional. TOYP diselenggarakan oleh JCI Chapter Jayakarta yang beranggotakan para pemuda pemudi aktif usia 18-40 tahun yang tergerak dan berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi komunitas.

JCI sendiri adalah organisasi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Didirikan tahun 1915 di Amerika Serikat dan saat ini memiliki 5000 Local Organizations (24 di antaranya ada di Indonesia dan salah satunya adalah JCI Jayakarta) yang tersebar di lebih dari 100 negara dengan anggota aktif sebanyak lebih dari 250.000 orang.

Seleksi TOYP 2018 dilakukan melalui seorang recommender. Tiap calon nominasi, direkomendasikan namanya oleh seorang recommender yang berasal dari ahli, profesi, atau masyarakat kepada panitia dari JCI Jayakarta. Pada seleksi tersebut, dr. Yuda direkomendasikan oleh koleganya yaitu dr. Andre Prawira, MPH dari Harvard School of Public Health, Amerika Serikat.

Panitia kemudian melakukan seleksi berupa pembuatan deskripsi inovasi dan melakukan proses wawancara dari nama-nama yang telah direkomendasikan tadi. Hasil deskripsi inovasi dan wawancara kemudian dinilai kembali kelayakannya oleh dewan juri yang dibentuk khusus oleh JCI Jayakarta. Pada kategori Medical Innovation nama dr. Gede Yuda Sugiarta diumumkan keluar sebagai pemenang TOYP 2018.

Kepada Humas FKUI, dr. Yuda menceritakan pengalamannya mengikuti TOYP 2018. Pada ajang tersebut, dr. Yuda mengajukan inovasi kesehatannya saat berlaga sebagai ketua tim di International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition, yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, tahun 2014 lalu.

“Saat itu, tim kami berkompetisi dengan 303 tim, yang terdiri atas lebih dari 2500 peneliti di bidang sintetik biologi, yang berasal dari 245 universitas di dunia di 32 negara,” tutur dr. Yuda.

Pada kompetisi bergengsi tersebut, dr. Yuda dan tim membuat bakteri E. coli yang mampu menghancurkan infeksi biofilm pada bakteri penyebab penyakit dan berhasil menemukan suatu peptida antibiotik dan antibiofilm. Penemuan tersebut sangat berguna sekali dalam melawan isu resistensi antibiotik akibat infeksi biofilm.

“Penemuan baru yang kami lakukan adalah memodifikasi gen bakteri yang mampu melepaskan enzim di dalam sel untuk disekresikan ke luar sel, merancang gen sintetik yang berperan dalam pembentukan antibiotik, serta berhasil menghancurkan hampir 60% biofilm yang ditumbuhkan secara in vitro,” sambungnya.

Tak berhenti sampai di situ, proyek tersebut disempurnakan kembali oleh dr. Yuda sebagai penelitian skripsinya dan dipresentasikan kembali di dua kompetisi internasional yaitu The 8th Conference of Indonesian Students Association di Korea, Daejeon dan International Student Congress Of (bio)Medical Sciences 2016, Groningen, Belanda. Saat mengikuti kompetisi di Korea, inovasi tersebut meraih penghargaan sebagai Honorable Mention Paper.

“Salah satu keunggulan dari karya ini adalah tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi, riset multidisipliner, dan belum begitu berkembang di Indonesia, sehingga dapat menjadi acuan untuk pengembangan teknologi kedokteran masa depan. Ke depannya riset-riset di level genetik diharapkan dapat semakin berkembang untuk membantu memecahkan persoalan kesehatan,” ujar dr. Yuda mengakhiri sesi wawancara.

Tak hanya membuat karya inovasi, dr Yuda juga tercatat aktif mengikuti berbagai kompetisi akademik Internasional dan banyak membawa medali untuk FKUI dan Indonesia, seperti Bronze Medal pada Siriraj International Medical Parasitology and Immunology Competition di Bangkok, Thailand, 2015 dan Bronze Medal pada Chiang Mai University International Medical Challenge-Basic to Clinical Biochemistry 2016 di Chiang-Mai, Thailand. Selain itu dr. Yuda juga sempat menjadi pembicara dalam acara TEDxUI dan TEDxPrasetiyaMulya, sebuah ajang presentasi inovasi dan gagasan, dengan topik bahasan mengenai perkembangan teknologi kedokteran kepada anak-anak muda di Jakarta.

Maju terus FKUI!

(Humas FKUI)