Kuliah Umum Guru Besar: Mikrobioma dalam Tubuh, Kawan atau Lawan?

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum Guru Besar pada Kamis (26/5) lalu di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan, UI Depok. Pembicara yang hadir kali ini adalah Guru Besar FKUI dalam bidang Mikrobiologi, Prof. dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, SpMK(K), dengan materinya yang berjudul “Era Mikrobioma: Memahami lebih dalam Interaksi Mikroba dan Manusia dalam Kehidupan”.

Dalam kuliah umum yang dimoderatori oleh Prof. dr. Djoko Widodo, SpPD-KPTI tersebut, Prof. Pratiwi yang juga saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKUI,  memberikan pemahaman kepada para mahasiswa yang hadir mengenai hubungan antara manusia dengan mikroba dalam tubuh.

Dalam tubuh manusia terkandung banyak sekali mikroba. Mikroba-mikroba ini tersebar di seluruh tubuh manusia dan membentuk mikrobioma. Mikroba dalam tubuh manusia didefinisikan sebagai kumpulan bakteri, virus, sel eukarotis yang mendiami tubuh manusia dan bagaimana tubuh manusia berinteraksi dengan mereka.

Sesuai dengan tema kuliah, kawan atau lawan, mikroba-mikroba dalam tubuh seseorang dapat mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit infeksi tertentu, jika jumlahnya kurang dapat berkontribusi sebagai penyebab obesitas dan diabetes. Mikroba juga dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis sistem pencernaan seperti penyakit Crohn’s dan sindrom iritasi usus besar. Beberapa koleksi mikroba bahkan dapat menentukan bagaimana seseorang merespon pengobatan terhadap obat tertentu.

Di sisi lain, mikrobioma seorang ibu bahkan dapat mempengaruhi kesehatan anak-anaknya. Karakteristik mikrobioma akan berubah sesuai dengan fase kehidupan manusia. Human Microbiome Project, sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengungkap berbagai manfaat mikrobioma dalam tubuh menyatakan bahwa ternyata mikrobioma memiliki fungsi yang jauh lebih bermanfaat dibandingkan pemahaman sebelumnya. Bakteri misalnya, walaupun sering dituduh sebagai penyebab utama penyakit infeksi, ternyata bakteri juga berperan besar dalam tubuh kita. Bakteri juga berfungsi membantu mencerna makanan, menghasilkan vitamin tertentu, mengatur sistem kekebalan tubuh kita, dan membuat kita tetap sehat dengan melindungi kita dari bakteri penyebab penyakit. Secara umum, manusia tidak akan dapat melakukan fungsi metabolisme tanpa mikrobioma tersebut.

Sebagai kesimpulan, mikrobioma manusia umumnya tidak berbahaya bagi kita, bahkan sebenarnya mereka sangat penting untuk menjaga kesehatan. Mikrobioma dapat menghasilkan beberapa vitamin, memecah makanan dan mengekstrak nutrisi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui senyawa anti-inflamasi yang bermanfaat melawan penyakit lain akibat mikroba. Hubungan ini merupakan sebuah hubungan simbiosis mutualisme.

Kuliah umum kemudian ditutup dengan diskusi, pemberian cenderamata dan foto bersama. Para mahasiswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi bersama Prof. Pratiwi. Diharapkan, penyelenggaraan kuliah umum ini tak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu dan pengetahuan dari para pakar, namun juga dapat memperluas khasanah pengetahuan dan menginspirasi para mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya mengenai kesehatan dan kedokteran. (Humas FKUI)